A.K.U (Ambisi, Kenyataan, dan Usaha)
Pemateri : Nanda Iswanto (Nanda Cepot)
AKU adalah singkatan dari kata AMBISI, KENYATAAN, dan USAHA. Beberapa dari rekan-rekan mungkin sudah pernah mendapatkan materi ini dari pelatihan ataupun seminar. 3 hal ini saling berkaitan satu sama lain. Dan ini bisa menjadi media introspeksi kita, tentunya untuk membantu pencapaian hasil yang lebih maksimal.
- A M B I S I
Ambisi bisa diartikan sebagai keinginan yang besar untuk memperoleh atau mencapai sesuatu. Ketika kita memiliki suatu goal atau tujuan di akhir, maka pertanyaan berikutnya seberapa besar keinginan kita untuk mencapainya. Mereka yang hanya sekedar-sekedar saja dalam menginginkan goalnya tentu saja pada akhirnya yang dicapai juga hanya sekedar-sekedar, tidak bisa maksimal.
Lantas apa bedanya ambisi dengan motivasi? Jika ambisi adalah keinginan yang begitu kuat untuk mencapai sesuatu, maka motivasi adalah hal-hal yang mendorong kita untuk mewujudkan ambisi itu tadi. Ambisi tanpa motivasi biasanya hanya akan tumbang di tengah jalan.
Hubungan antara goal, ambisi, dan motivasi bisa dianalogikan seperti ketika kita hendak bepergian ke suatu tempat, katakanlah Dream City. Maka Dream City bisa dibilang sebagai goal. Nah, letak ambisi adalah pada keinginan kita. Kita bener-bener ingin atau tidak pergi ke Dream City. Sedangkan motivasi lebih kepada bahan bakar atau perbekalan. Cukup ngga sih, bekal kita untuk pergi ke Dream City.
- K E N Y A T A A N
Kenyataan bahasa gampangnya adalah kondisi atau keadaan Anda saat ini. Kalau dikaitkan dengan ambisi, kenyataan lebih pada faktor-faktor yang mempengaruhi peluang keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan yang menjadi ambisi kita.
Goal ada, ambisi besar, tapi kenyataan yang ada tidak mendukung akan sulit untuk mencapai keberhasilan. Oleh karena itu kita perlu mengenali kenyataan yang ada pada diri kita. Sudah sesuaikah dengan ambisi kita? Jangan-jangan cuma ambisinya saja yang besar.
- U S A H A
Usaha dalam konteks materi AKU adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan untuk mencapai ambisi. Mari coba kita kaitkan dengan point kedua, yaitu kenyataan.
Pada saat kita menganalisis kenyataan yang ada, maka akan kita dapati beberapa kelemahan yang mungkin menjadi penghalang dalam pencapaian suatu ambisi. Disini ada 2 sikap yang bisa kita ambil. Pertama adalah mengganti ambisi dan goal yang sudah ditetapkan. Kedua adalah mencari solusi atas kekurangan tersebut, dan menjadikannya kekuatan untuk mendukung kita mencapai goal.
Biasanya, ketika kita sudah sangat menginginkan sesuatu, sangat jarang langkah pertama ditempuh. Namanya juga sangat menginginkan sesuatu, tentu tidak bisa begitu saja mengubahnya. Sayangnya, masih banyak juga yang pada akhirnya terjebak dalam angan-angan palsu, ambisi yang tidak tercapai. Menginginkan sesuatu, tapi karena kenyataan tidak mendukung lantas menyerah. Ambisi dan goalnya sih tetap, tapi usahanya itu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar